Thursday, July 17, 2014

Media Penyimpanan Cloud Computing Pada Situs MySpace Share Video &Music

TUGAS MANDIRI
“ Media Penyimpanan Cloud Computing Pada Situs MySpace
Share Video &Music
Mata Kuliah: Cloud Computing









NAMA                  : Hendrik Sudefri s
NIM                     : 110210095
Kode Kelas          : 132-TI026-M1
Dosen                   : Hotma Pangaribuan S.Kom.,M.S.I



UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR   
DAFTAR ISI  
BAB I   1
1.1 Latar Belakang  
1.2 Rumusan Masalah  
1.3 Tujuan dan Manfaat  
BAB II 
2.1 Pengertian Cloud Computing 
2.2 Sejarah Perkembangan Cloud Computing  
2.3 Layanan Pada Cloud Computing 
2.4 Karakteristik Cloud Computing 
2.5 Penyebaran Cloud Computing
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Cloud Computing
2.7  Layanan Cloud MySPace
2.8 Sistem Kerja Cloud Computing
BAB III 
3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 




KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas Rahmat-NYA yang telah mendorong saya untuk menyelesaikan tugas mandiri ini dengan penuh kemudahan.Tanpa bantuan kalian mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Tugas mandiri ini disusun agar para pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Cloud Computing” yang akan  kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Tugas mandiri ini di susun oleh penyusun dengan berbagai hambatan,baik itu yang datang dari diri penyusun maupun dari pihak dari luar. Namun dengan hati – hati dan kesabaran akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
            Semoga tugas mandiri ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun tugas mandiri ini memiliki kekurangan, penyusun  mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Batam, 21 Juni 2014


Hendrik Sudefri




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang kian cepat membuat semakin cepatnya produk-produk teknologi menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan akan informasi yang selalu up to date ketika suatu peristiwa terjadi dan kabarnya dapat segera tersebar dan diketahui semua orang. Teknologi komputasi terkini sangat memungkinkan penyampaian informasi secara lebih cepat melalui koneksi internet dimana seluruh penduduk di dunia tersambung melalui media internet.
Keterbatasan penyimpanan data sering dijumpai ketika kita akan menyimpan file-file yang akan dipindah ke database internet seperti yang bisa kita lakukan saat ini adalah kita bisa menyimpan data pada e-mail dan kemudian kita simpan. Cara ini cukup disarankan untuk membuat kita tidak khawatir jika sewaktu-waktu kita kehilangan data, kita sudah mempunyai simpanan pada email yang kita punya tadi.
Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile juga menjadi salah satu  faktor pendorong perkembangan teknologi komputasi menuju era cloud computing. Kebutuhan user akan availability, reliability, flexibility, dan scalability menjadi tuntutan yang harus dipenuhi sebagai sebuah garansi service atau layanan. Dengan menerapkan teknologi cloud computing, maka keempat hal tadi akan dapat dipenuhi dan nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Dengan semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga memiliki suatu kekurangan yaitu dengan adanya  ukuran size, maka storage(alat simpan) dari data tersebut harus memiliki ukuran (Space Storage) yang sejumlah dengan data yang akan disimpan. Untuk beberapa data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data digital yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya dan banyaknya tugas. Melihat permasalahan ini seorang pakar teknologi dan informasi (IT) yaitu John McCarthy sekitar pada tahun  1960 mulai melakukan uji coba serta riset untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Perkembangan dunia modern sekarang ini telah melahirkan suatu teknologi komputasi yang dinamakan Cloud computing merupakan tren baru di bidang komputasi terdistribusi dimana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan tema yang diangkat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain adalah:
1.      Apa yang dimaksud Cloud computing
2.      Bagaimana sejarah perkembangan Cloud computing
3.      Layanan apa saja yang ada pada Cloud Computing
4.      Karakteristik Cloud Computing
5.      Penyebaran Cloud Computing
6.      Kelebihan dan kelemahan Cloud Computing
7.      Memulai layanan Cloud
8.      Sistem kerja cloud
9.      Implementasi cloud dalam bidang pendidikan

1.3  Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah ini harapannya bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca, karena informasi dalam makalah ini disajikan mulai dari dasar dan bertahap hingga mengulas suatu permasalahan mengenai cloud computing.



















BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Cloud Computing
            Cloud computing adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan berbagai konsep komputasi yang melibatkan sejumlah besar komputer yang terhubung melalui jaringan komunikasi real-time seperti Internet. Cloud computing merupakan suatu sistem komputasi terdistribusi melalui jaringan yang memiliki kemampuan untuk menjalankan sebuah program atau aplikasi pada banyak komputer yang terhubung pada waktu yang sama.
            Istilah cloud computing lebih sering merujuk pada layanan berbasis jaringan yang tampaknya disediakan oleh hardware server sebenarnya, namun disajikan oleh hardware virtual, simulasi oleh perangkat lunak yang berjalan pada satu atau lebih komputer.
            Komputasi awan merupakan gabungan antara pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan pengembangan teknologi berbasis Internet (“awan”). Awan sebagai metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Awan dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya, suatu metode komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service) sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan pada server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain”.
Cloud computing atau komputasi awan merupakan definisi untuk teknologi komputasi grid (grid computing) yang digunakan pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Jargon cloud computing atau komputasi awan mulai muncul pada akhir tahun 2007, digunakan untuk memindahkan layanan yang digunakan sehari-hari ke Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi. Pada saat itu, layanan lain termasuk pengolahan kata, spreadsheet, dan presentasi telah dipindahkan ke dalam komputasi awan. Google menyediakan pengolah kata, spreadsheet dan aplikasi presentasi di lingkungan komputasi awan dan terintegrasi dengan Gmail dan Google Calendar, menyediakan lingkungan kantor di web (atau di awan).
Microsoft dan perusahaan lain juga bereksperimen dengan mengalihkan program-program ke awan untuk membuatnya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh pengguna komputer dan Internet. Perangkat lunak sebagai layanan (istilah Microsoft untuk cloud computing atau komputasi awan) adalah barang yang sangat baru bagi kebanyakan orang di Microsoft.
     Cloud computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet. Suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Teknologi Cloud computing bermaksud membantu menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi oleh manusia dalam penyimpanan data secara besar walapun untuk pengguna individual, tentu cukup menyimpan data-datanya di sebuah laptop atau personal computer. Namun bagaimana dengan sebuah perusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki ribuan data penting dan membutuhkan media simpan yang lebih besar dan lebih aman, cloud computing atau komputasi awan adalah jawabannya. Teknologi ini dianggap dapat menekan ongkos investasi server raksasa, lebih efektif, transparan, dan efisien dari jumlah sumber daya manusia. Berbondong-bondong perusahaan-perusahaan IT dunia membangun infrastruktur untuk menuju era penyimpanan data yang mutakhir ini. Tidak heran bila kemudian perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Google, dan IBM mengembangkan teknologi ini dengan serius selama satu dekade terakhir.
     Teknologi komputasi dan teknik pemrograman baru atau teknik pengembangan berubah dengan cepat, tujuan dalam komputasi awan nampaknya akan membuat teknologi menjadi sangat mudah dimata user dan menjadikannya sesederhana mungkin. Pengembangan berbasis internet sangat pesat saat ini dengan boomingnya blogging dan microblogging serta layanan jejaring sosial yang bertujuan untuk menemukan cara baru membantu individu dan bisnis untuk dapat berkomunikasi satu sama lain di arena cloud computing atau komputasi awan.
Dalam Cloud computing Sebuah komputer atau perangkat selular yang terhubung ke jaringan cloud computing (komputasi awan) akan memiliki semua data dan program pada hosting yang bisa terhubung setiap saat serta di manapun dengan pengguna.
Cloud Computing(Komputer Awan) adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan).Maksudnya adalah sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.Jadi infrastruktur server yang dimiliki oleh perusahaan penyedia layanan Cloud Computing menyediakan semua sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain milik client tanpa perlu client memiliki server/hardware tersebut dan mengetahui cara kerja sistem pada infrastruktur yang digunakan,jadi client hanya fokus menjalani bisnis utama.
2.2 Sejarah Perkembangan Cloud Computing
Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik, seperti halnya listrik dan telepon”. Namun baru di tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle , memunculkan ide “Network Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.
Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses Network Computing ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC. Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat.
Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat ‘hosting’ aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat “privat”, di mana layanan hanya dikastemisasi khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat client-server. Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks.
Seperti sudah sedikit disinggung sebelumnya, popularitas Cloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan gegap gempita. Dengan misinya yang terkenal yaitu “The End of Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bos-nya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian. Selanjutnya jargon Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang ini hal ini baru bermunculan di tiga tahun belakangan. Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun ditolak oleh otoritas paten Amerika.
Walaupun di luar negeri perebutan Cloud Computing ini begitu ingar-bingar, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah. Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini, mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya:

1. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas, bandwith masih terbatas;
2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi;
3. Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus.

Sehingga saat gelombang besar Cloud Computing ini sampai di sini, tidak hanya pemain asing besar saja yang akan menangguk keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator sangat diperlukan di sini.Tren perkembangan dunia komputer telah berubah sejak satu dekade terakhir. Komputer terutama server yang pada awalnya berukuran besar semakin ke sini semakin kecil dan ringkas. Sampai saat ini server yang terbilang cukup ringkas adalah jenis blade server. Perubahan ini tidak lepas dari adanya penemuan dan kemajuan dalam bidang processor. Sejak ditemukannya nano technology, telah merubah platform CPU menjadi sebuah sistem yang sangat ringkas dari segi fisiknya.
Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile juga menjadi salah satu  faktor pendorong perkembangan teknologi komputasi menuju era cloud computing. Manfaat Cloud Computing juga bisa kita rasakan pada aspek manajemen dan keuangan juga menjadi faktor lain yang mendorong pertumbuhan cloud computing saat ini. Dahulu manajemen biasa untuk menginvestasikan dana di awal dalam bentuk Capital Expense  yang cukup besar agar ke depannya dapat menekan Operational Expense. Tapi sejak ditemukannya teknologi cloud computing, Capital Expense saat ini bisa dikurangi bahkan bisa ditiadakan dan cukup mengeluarkan biaya untuk Operational Expense saja apabila kita menggunakan Public Cloud. Bisa dibayangkan efisiensi yang di dapatkan jika kita menerapkan cloud computing dalam organisasi kita.
2.3 Layanan pada Cloud Computing
Pada kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari banyak sekali aktifitas kita yang secara tidak langsung berhubungan dengan apa yang dinamakan Cloud Computing misalnya setiap hari kita menggunakan listrik dan setiap bulannya juga pasti memerlukan biaya sejumlah uang untuk membeli biaya terhadap daya listrik yang dikeluarkan.
Nah, analogi PLN diatas, adalah sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS).
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
  1. Software as a Service (SaaS)
  2. Platform as a Service (PaaS)
  3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
  • Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software(perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network(Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.  Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing.Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
  • Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web ServiceWindows Azure,  bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
  • Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloudBizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.
Gambar 2.3 Cloud computing layer
Beberapa persyaratan keamanan data internal dan eksternal harus dipertimbangkan berdasarkan klasifikasi penempatan, pengiriman atau pemrosesan informasi. Beberapa standar seperti ISO 27001 biasanya menuntut perubahan teknis dan organisasi, dimana persyaratan khusus seperti Payment Card Industry Data Security Standards (PCI DSS) untuk data kartu kredit menjelaskan persyaratan-persyaratan yang sangat mendetil, sehingga membutuhkan usaha yang cukup besar dari sisi waktu dan biaya konsumsi.



2.4 Karakteristik Cloud Computing
Proyek-proyek cloud computing saat ini masih memiliki karakteristik yang diposisikan pada fase testing dan ditunjukkan sebagai layanan TI yang diyakini tidak rumit. Tantangan yang dihadapi oleh pengguna layanan cloud computing terletak pada wilayah keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi atau standar.
Pada bagian karakteristik menjelaskan hubungan-hubungan dan beberapa perbedaan terhadap layanan TI saat ini. Adapun karakteristik Cloud Computing bila dilihat dari penggunaannya, Menurut NIST, ada lima karakteristik dari cloud computing agar sebuah sistem dapat disebut sebagai cloud computing, yaitu:
1.   On Demand Self Service (pelayanan mandiri diri sendiri saat diperlukan)
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan mengguna-kan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.  pengguna cloud dapat mengatur sendiri layanan yang dipakai  sesuai dengan kebutuhannya tanpa interaksi dari pihak penyedia layanan. Contohnya menggunakan gmail, kita bisa menyimpan, memindahkan, menghapus email, dsb tanpa campur tangan dari penyedia cloud.
2. Broad Network Access (akses jaringan yang besar)
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick clien, ataupun media lain seperti smartphone. Akses jaringan yang luas dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, dsb. Contohnya facebook mobile, memungkinkan kita untuk mengakses layanan facebook melalui  handphone, smartphone ataupun tablet dimanapun kita berada.
3. Resource Pooling (resource menyatu)
Penyedia layanan cloud memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi digunakan bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, semua permintaan dapat terpenuhi. Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan, mesin virtual. Sumber daya komputasi dari penyedia cloud  harus memenuhi banyak pelanggan dan bersifat dinamis tergantung kebutuhan pelanggannya. Contohnya google, menyediakan ratusan ribu server yang tersebar di penjuru dunia sehingga dapat melayani jutaan penggunanya.
4. Rapid Elasticity (elastisitas cepat)
Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan atau pengurangan kapasitas yang diperlukan. kapasitas layanan bersifat fleksibel tergantung kebutuhan pengguna. Sehingga pengguna cloud dapat dengan mudah meminta menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan sesuai kebutuhannya. Jadi, kapasitas layanan ini seolah tak terbatas dan pengguna cloud dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya setiap saat. Misalnya office 365, kita bisa dengan cepat mengubah layanan yang diinginkan dari small ke bussiness atau sebaliknya sesuai denngan kebutuhan.
5. Measured Service (layanan pengukuran)
Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan,memory,processor,lebar pita, dan aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan. Sistem cloud menyediakan layanan yang dapat memonitor dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya terhadap layanan yang dipakai (misalnya tempat penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan akun pengguna yang aktif). Sehingga pelanggan dapat memonitor sumber daya komputasi yang dipakai secara transparan antara penyedia layanan dan pelanggan. Misalnya dropbox, kita bisa memantau space yang terpakai ataupun space yang masih kosong, mengetahui masa aktif akun, dsb.
Cloud Computing juga memiliki beberapa karakteristik lain seperti:
·        Agility, meningkatkan dengan kemampuan pengguna untuk menyediakan sumber daya teknologi infrastruktur.
·        Antarmuka pemrograman aplikasi ( API ) aksesibilitas terhadap perangkat lunak yang memungkinkan mesin untuk berinteraksi dengan perangkat lunak awan dengan cara yang sama bahwa antarmuka pengguna tradisional (misalnya , sebuah komputer desktop ) memfasilitasi interaksi antara manusia dan komputer . Sistem komputasi awan biasanya menggunakan transfer Negara Representasi API ( REST) ​​berbasis .
·        Virtualisasi teknologi memungkinkan berbagi server dan perangkat penyimpanan dan peningkatan utilisasi . Aplikasi dapat dengan mudah bermigrasi dari satu server fisik yang lain .
·        Keandalan meningkatkan dengan penggunaan beberapa situs berlebihan , yang membuat dirancang dengan baik komputasi awan yang cocok untuk kelangsungan bisnis dan pemulihan bencana
2.5 Penyebaran Cloud Computing


. Menurut NISTcloud computing dibagi menjadi empat macam berdasarkan jenis penyebarannya, yaitu:
  1. Private Cloud: Infrastruktur Cloud yang disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan internal suatu perusahaan. Private cloud ini dimiliki, dioperasikan, dan diatur oleh organisasi atau departemen IT pada suatu perusahaan sementara departemen lain sebagai konsumennya.
  2. Public Cloud: Layanan cloud computing yang terbuka untuk umum yang bersifat gratis maupun berbayar. Pengguna dapat langsung menggunakan layanan dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dari pihak provider.
  3. Community Cloud: Layanan cloud computing yang eksklusif dibangun untuk komunitas tertentu yang memiliki konsentrasi pada bidang yang sama.
  4. Hybrid Cloud: Merupakan gabungan dua atau lebih dari jenis cloud computing(privatepublic, atau community). Dalam hybrid cloud, perusahaan dapat memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke public cloud dan proses bisnis yang harus tetap berjalan pada private cloud.
2.6 Kelebihan dan kelemahan Cloud Computing
Sebagai suatu sistem jaringan dengan teknologi komputasi yang terkinipun Cloud Computing memiliki aspek keuntungan dan kelemahannya masing-masing. Kelebihan dari Cloud Computing diantarannya:
·        Kemudahan Akses
            Kemudahan dalam mengakses data atau aplikasi merupakan kelebihan utama dari cloud computing. Untuk mengakses aplikasi yang kita perlukan saat bekerja, kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama karena aplikasi atau data yang kita butuhkan dapat diakses dimanapun melalui server.
·        Efisiensi biaya
Penggunaan cloud computing akan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk operasional komputer terutama untuk hardware. Dengan menggunakan cloud computing, perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya seperti maintenance, biaya listrik (penggunaan listrik semakin berkurang), dan lain-lain.
·        Meningkatkan ROI dan Cash Flow
Hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah bahwa dengan cloud kita tidak perlu melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure. Perusahaan hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex menjadi opex (operating expenditure). Bagi perusahaan, model seperti ini cukup menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return on Investment) dan melancarkan cash-flow.
·        Fleksibilitas dalam menambah kapasitas
Dengan cloud kita tidak perlu melakukan proses pengadaan komputer yang memakan banyak waktu. Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam hitungan menit, kapasitas yang kita butuhkan telah siap digunakan.
·        Kemudahan monitoring dan manajemen server
Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server kita. Untuk membuat, meng-upgrade, dan me-manage server serta menginstalasi software sangat mudah karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.
·        Meningkatkan ketersediaan data
Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan desain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat, wajib hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud. Hal ini membuat server kita menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi kita sendiri. Selain itu storage system dari cloud umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data kita tidak hilang jika terjadi crash pada sistem storage.
·        Fokus dalam meningkatkan bisnis dan pengembangan usaha
Menurut survei, 80% dari waktu pekerjaan perusahaan IT digunakan untuk kegiatanan operasi dan maintenance. Sisanya, 20% dari total waktu yang ada digunakan untuk kegiatan pengembangan IT.
Keadaan tersebut tentunya sangat tidak efektif untuk pengembangan perusahaan karena harus disibukkan dengan maintenance system. Berbeda halnya jika menggunakan cloud computing, proses maintenance tidak terlalu banyak dilakukan karena sebagian besar sumber daya berada di cloud. Selain itu dengan menggunakan cloud, perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis yang dijalankannya, bukan pada pengelolaan dan maintenance IT.dari berbagai sumber.
            Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloudservice dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.

2.7 Layanan Cloud MySpace
MySpace adalah salah satu situs social network yang mengkonsentrasikan layanannya di bidang musik. MySpace didirikan pada tahun 2003, di tahun yang sedang marak munculnya social network seperti contohnya Friendster, namun kehadiran MySpace segera menarik perhatian dengan sajian konten yang lebih lengkap, mulai dari tampilan profil pribadi,grup,blog,foto, sampai dengan menu up-load lagu dan video.
MySpace juga mempunyai fasilitas khusus untuk para musisi, mereka bisa membuat profil khusus yang mencantumkan genre (jenis/aliran) musik, selain itu user juga bisa memasang demo lagu, maksimal 6 lagu.
è Kelebihan MySpace
  Kelebihan MySpace terletak pada bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu “audio streaming” gratis) diluncurkan pada 25 September 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.
è Kekurangan MySpace
  Membutuhkan bandwith yang tinggi untuk membuka profil yang penuh dengan video, grafik, dan flash. Terkadang video dan file suara akan otomatis bermain saat kita mengakse profil. Selain itu dalam segi keamanan pun belum terpenuhi, masih terdapat phishing dalam profil pengguna. Lalu batasan untuk menjadi pengguna Myspace yang terlalu dini.
Pendaftaran Akun MySpace
Description: Daftar.jpg





            Tampilan Profil MySpace
Description: profil.jpg







            Tampilan Video Share Pada MySpace
Description: Radio.jpg

Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Description: Description: D:\ITS\PTIK\cloud\how to workcloud-storage.gif
Gambar 2. 1 Urutan Depan Belakang
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Description: Description: cloud computing
Gambar 2. 2 Sistem Pengolahan Sistem
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Cloud computing merupakan suatu sistem komputasi terdistribusi melalui jaringan yang memiliki kemampuan untuk menjalankan sebuah program atau aplikasi pada banyak komputer yang terhubung pada waktu yang sama.Istilah cloud computing lebih sering merujuk pada layanan berbasis jaringan yang tampaknya disediakan oleh hardware server sebenarnya, namun disajikan oleh hardware virtual, simulasi oleh perangkat lunak yang berjalan pada satu atau lebih komputer.
Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile juga menjadi salah satu  faktor pendorong perkembangan teknologi komputasi menuju era cloud computing. Kebutuhan user akan availability, reliability, flexibility, dan scalability menjadi tuntutan yang harus dipenuhi sebagai sebuah garansi service atau layanan. Dengan menerapkan teknologi cloud computing, maka keempat hal tadi akan dapat dipenuhi dan nantinya akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
            Cloud Computing adalah sebuah model komputasi/computing, dimana sumber daya seperti processor/computing power, storage,network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan dijaringan/internetmenggunakan pola akses remote. Model biling dari layanan ini umumnya mirip denganmodem layanan publik. Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhan, mudah untuk dikontrol,dinamis dan skalabilitas yang hamper tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari Cloud Computing.

3.2 Saran

            Fungsi dan kegunaan yang sangat besar dengan adanya penyaluran sharing antar sumber daya yang ada didalam suatu jaringan komputer menggunakan sistem cloud computing. Dunia pendidikan merupakan ujung tombak peradaban bangsa harus selalu mendapatkan perhatian yang lebih besar, segala sumberdaya pendukung haruslah dipersiapkan untuk menunjang sisi pemenuhan kompetensi dari out put dunia pendidikan.    
           
            Semua jenjang dan lembaga pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi sangat memerlukan ketersediaan fasilitas jaringan yang terhubung melalui jaringan global, sehingga semua peserta didik akan selalu mobiledan selalu mampu menangkap berbagi kejadian dan peristiwa yang terjadi pada suatu kondisi tertentu. Hal inilah yang menjadi perhatian utama mengapa sistem Cloud computing ini diperlukan.












DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Cloud_computing.Diakses pada 7 Desember 2013


1 comment:

Unknown said...

Terima kasih, Infonya sangat bermanfaat,
Jangan mau ketinggalan dengan Update terbaru seputar Microsoft Azure Silahkan kunjungi website kami Sebagai Partner Resmi Microsoft Indonesia