BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Zaman
sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan
adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat
terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya
dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain
kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang
kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang
berbeda.
Dengan adanya jaringan
komputer, hal ini bisa teratasi. Bukan hanya jarak akan tetapi perbedaan
waktupun dapat selalu diakses. Misalkan ketika kita menginginkan informasi yang
telah lalu. Internet dan World Wide Web (WWW) sangat populer di seluruh dunia.
Banyak masyarakat yang membutuhkan aplikasi yang berbasis Internet, seperti
E-Mail dan akses Web melalui internet. Sehingga makin banyak aplikasi bisnis
yang berkembang berjalan di atas internet.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis
merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan :
- Definisi Jaringan Komputer
- Jenis Jaringan Komputer
- Topologi Jaringan Komputer
- Manfaat Jaringan Komputer
- Pemecahan studi kasus subnetting
1.3. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi berikut :
- Untuk melengkapi tugas akhir semester.
- Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah.
- Untuk memberikan keterampilan baru di bidang IT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Jaringan komputer
Jaringan
komputer adalah sebuah kumpulan
komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.
Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software
yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang
terhubung dengan jaringan disebut node.Sebuah jaringan komputer dapat memiliki
dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
2.2. Jenis Jaringan Komputer
Dalam mempelajari macam-macam
jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi
transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi
yaitu jaringan broadcast dan
jaringan point-to-point.
Jaringan
broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai
bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran
kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh
mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang
kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek
field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan
memproses paket itu, bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut
akan mengabaikannya.
Jaringan
point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari
mesin-mesin.Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada
jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara.Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda
jaraknya.Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan
point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih
kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting,
sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan
jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai
beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan
saling bertukar informasi.
LAN
seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional
beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan
delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang
kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai
ratusan megabit/detik.
Gambar II.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a)
Bus. (b) Ring
Terdapat beberapa macam topologi
yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara
topologi-topologi yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel liner), pada suatu
saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu
menahan diri untuk tidak mengirimkan apapun. Maka untuk mencegah terjadinya
konflik, ketika dua mesin atau lebih ingin mengirimkan secara bersamaan, maka
mekanisme pengatur diperlukan. Mekanisme pengatur dapat berbentuk
tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet
merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang
beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet
dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih
bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu
yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.
Sistem
broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah
sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit
mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit,
bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem
broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access
simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang
beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan alokasi channelnya,
jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis
alokasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan
algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast
hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan
kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada
saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung
mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
Metoda
alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun
terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah
entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran
berikutnya. Pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan
membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi
channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus
dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.
Keuntungan Jaringan LAN :
1.
Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah
(File Sharing).
2.
Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua
client (Printer Sharing).
3.
File-file data dapat disimpan pada server,
sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari
semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan
sehingga keamanan data terjamin.
4.
File data yang keluar/masuk dari/ke server
dapat di kontrol.
5.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan
cepat.
6.
Resiko
kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
7.
Komunikasi
antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
8.
Bila
salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian
komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau
mengirimkan fax melalui 1 modem.
2. Metropolitan Area Network
(MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data
dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN
hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching,
yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen
switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai
kategori khusus adalah telah ditentukannya standar untuk MAN, dan standar ini
sekarang sedang diimplementasikan.Standar tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standar
IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua
komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.1 Setiap bus mempunyai
sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang
menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian
atas.Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
Gambar II.2
Arsitektur MAN DQDB
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua.WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.
Kita akan mengikuti penggunaan
tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System
kadang-kadang juga digunakan dalam literatur.Host dihubungkan dengan sebuah
subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan
dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi
pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi
murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan
jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.Pada sebagian besar
WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen
switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk)
memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element
switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua
kabel transmisi atau lebih.Saat data sampai ke kabel penerima, element switching
harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut.Sayangnya tidak ada
terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat
bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system,
data switching exchange dan sebagainya.
GambarII.3
Hubungan antara host-host dengan subnet
Sebagai istilah generik
bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu
diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan
terminologi ini.Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.2 setiap
host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam
beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah
router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk
subnet.
Istilah
subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-router
dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host host
tujuan.Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya
sehubungan dengan pengalamatan jaringan.
Pada
sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran
telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak
mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus
berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket
dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau
lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai
saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Gambar II.4 Bebarapa
topologi subnet untuk poin-to-point .
(a)Bintang (b)Cincin
(c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin berinteraksi (f)Sembarang.
Subnet
yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point,
store-and-forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang
menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward.
Di
dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah
pemilihan jenis topologi interkoneksi router.Gambar 1.3 menjelaskan beberapa
kemungkinan topologi. LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN
umumnya bertopologi tak menentu.
Keuntungan Jaringan
WAN.
a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai
bank data dari kantor cabang.
b. Access antar computer berlangsung cepat dan mudah .
c. Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui
fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke
kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka
waktu yang sangat cepat.
d. Pooling Data dan Updating Data antar kantor
dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
e.
Dapat
Memback up Data pada computer lain tanpa harus membongkar hardisk.
4. Internet
Merupakan gabungan dari
berbagai LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan Komputer di dunia.
Sehingga terbentuk jaringan dengan sekala yang lebih luas dan gelobal jaringan
internet biasanya menggunakan protocol TCP/IP dalam mengirimkan paket data
internet berasal dari (interconnected network) yang berarti hubungan dari
beragam jaringan computer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu
komunikasi gelobal.
5. Jaringan
Tanpa Kabel
Komputer
mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant (PDA),
merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak
pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin
desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah
mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik
untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.
Jaringan
tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor
portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan
peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax,
e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan
juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan
tanpa kabel sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.
Tabel 1.2 Kombinasi jaringan tanpa kabel dan komputasi mobile
Wireless
|
Mobile
|
Aplikasi
|
Tidak
|
Tidak
|
Worksation tetap di
kantor
|
Tidak
|
Ya
|
Komputer portable
terhubung ke len telepon
|
Ya
|
Tidak
|
LAN dengan komunikasi wireless
|
Ya
|
Ya
|
Kantor portable, PDA untuk persediaan
|
Walaupun jaringan tanpa kabel dan
sistem komputasi yang dapat berpindah-pindah sering kali berkaitan erat,
sebenarnya tidaklah sama, seperti yang tampak pada tabel 1.2. Komputer portabel
kadang-kadang menggunakan kabel juga, yaitu disaat seseorang yang sedang dalam
perjalanan menyambungkan komputer portable-nya ke jack telepon di sebuah hotel,
maka kita mempunyai mobilitas yang bukan jaringan tanpa kabel. Sebaliknya, ada
juga komputer-komputer yang menggunakan jaringan tanpa kabel tetapi bukan
portabel, hal ini dapat terjadi disaat komputer-komputer tersebut terhubung
pada LAN yang menggunakan fasilitas komunikasi wireless (radio).
Meskipun jaringan tanpa kabel ini
cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan macam ini memiliki banyak
kekurangan.Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang
mana jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga
sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat
mengganggu satu sama lain.
2.3. Topologi Jaringan
Komputer
Topologi adalah
suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga
membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring,
star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas,
dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi
BUS
Keuntungan
:
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana
3. Mudah dikembangkan
Kerugian :
1.
Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas
3.
Bila salah satu client rusak, maka jaringan
tidak bisa berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Topologi
TokenRING
Metode token-ring (sering disebut
ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima
simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan
Keuntungan :
Hemat
Kabel
Kerugian :
1. Peka kesalahan
2. Pengembangan jaringan lebih kaku
Topologi
STAR
Kontrol terpusat, semua link harus
melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang
dipilihnya.Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya
dinamakan stasiun sekunder atau client server.Setelah hubungan jaringan dimulai
oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan
jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Keuntungan :
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan
tidak mengganggu bagian jaringan lain
3. Kontrol terpusat
4.
Kemudahan deteksi dan isolasi
kesalahan/kerusakan
5. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
3.
Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Extended STAR
Mengembangkan
topologi STAR yang dikembangkan. Berupa link-link individual yang dihubungkan
pada hub-hub/switch secara terkonsentrasi.
Hierarcial
Dibuat
similar dengan Extended Star, tetapi sistem di-link ke sebuah computer yang
mengontrol traffic dalam topologi
Mesh
Digunakan
pada kondisi di mana tidak ada hubungan komunikasi terputus secara absolute
antarnode komputer. Sebagai
contoh adalah sistem-sistem control dari sebuah nuclear power plant. Topologi
ini merefleksikan juga bagaimanadesain dari internet, yang memiliki multipath
ke berbagai lokasi.
Peer-to-peer
Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer
network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya
tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).Dalam sistem jaringan ini yang
diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.
Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer
Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang
bersamaan.
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Contoh Kasus
Untuk
kali ini kami akan merancang jaringan anatara 3 gedungyang mana denah gedung
tersebut sperti gambar di bawah ini.
Diketahui :Anda
adalah seorang administrator pada suatu jaringan.Anda mendapat alokasi IP
167.95.0.0/23. Anda diminta untuk membaginya ke beberapa kantor di tempat anda
bekerja, dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Gedung
A, terdapat 151 host. Terdiri dari kantor A1 ( 100 host ), A2 ( 21 host ), A3 (
30 host ).
2. Gedung
B, terdapat 180 host. Terdiri dari kantor B1 ( 123 host ), B2 ( 50 host ), B3 (
6 host ), dan B4 sisanya.
3. Gedung
C, terdapat 110 host. Terdiri dari kantor C1 ( 21 host ), C2 ( 13 host ), C3 (
10 host ), C4 ( 26 host ), C5 ( 19 host ), C6 sisanya.
4. Setiap
gedung memiliki akses hotspot yang menggunakan satu network saja, dan
diusahakan pembagian IPnya secara adil.
Ditanya :Rancangan topologi
jaringan di atas dengan selengkap-lengkapnya.
3.2 Solusi
Pertama,
saya membagi zonanya masing-masing beserta jumlah computer disetiap zona. Saya
membaginya dalam 3 zona, yaitu A (151 PC ), B ( 180 PC ), C ( 110 PC ). Baik,
sekarang mulai kejenjang berikutnya yaitu tentang subnetting menggunakan VLSM.
Sesuai dengan spesifikasi IP yang diketahui 167.95.0.0 dan /23 yang artinya
banyak bit dengan nilai sama dengan 1 yang akan digunakan sebagai petunjuk
alamat network, maka jika ditabelkan sebagai berikut :
|
IP
|
Netmask
|
Decimal
|
167.95.0.0
|
255.255.254.0
|
Binary
|
10100111.01011111.00000000.
0000000
|
11111111.11111111.11111110.00000000
|
Saya
tahu bahwa berdasarkan kelasnya IP di atas termasuk dalam kelas B, sedangkan deafault
netmask untuk kelas B adalah 255.255.0.0. Sehingga angka 254 pada 3 oktat
terakhir dari netmask di atas merupakan hasil subnetting, artinya oktat
tersebut nantinya akan digunakan sebagai petunjuk alamat network. Untuk lebih
jelasnya mari kita lihat sedikit perhitungan sebagai berikut.
Jumlah
subnet =2X = 27 = 128 subnet, dimana X adalah jumlah bit dengan nilai sama
dengan 1 pada 3 oktat terakhir ( 255.255.254.0 ).
Jumlah
host per subnet = 2Y-2 = 29-2 = 150 host/subnet, diaman Y adalah jumlah bit dengan
nilai 0 pada netmask. Sedangkan mengapa alasan mengapa dikurang dengan 2, karena biasanya pada alamat IP paling awal
digunakan sebagai penunjuk network dan yang paling akhir digunakan sebagai
broadcast. Jadi dalam hal ini yang valid digunakan sebagai alamat PC hanya 510
buah.
Block
subnet = 256-Z = 256-254 = 2, block subnet maksudnya adalah range anatar satu
subnet dengan subnet lainnya, jadi subnet valid adalah (0,2,4,6,8,…). 254
karena seperti yang telah saya hitung di atas bahwa jumlah subnet yang berlaku
hanya 128.Variable Z menunjukan nilai decimal dari 3 oktat terakhir pada
netmask.
Zona A hanya
membutuhkan 151 host, selain itu saya juga harus memperhatikan jumlah maksimum
host pada segment-segment pada zona A. dalam kasus ini A1 membutuhkan host
paling banyak yaitu 100 host, kemudian diikuti A3 30 host, A2 21 host. Di sin
saya membutuhkan paling tidak minimal 3 subnet lagi, dan setiap subnetnya
membutuhkan paling tidak minimal 100 host. Untuk itu saya perlu melakukan
subnetting lagi dari /23 menjadi /25.
Sebenarnya untuk menentukan perubahan subnetnya itu tergantung dengan
kebutuhan saya, kenapa saya memilih /25, karena angka tersebut akan
menghasilkan jumlah subnet dan host per subnetnya yang mendekati kebutuhan pada
zona A.
Keterangan
:
Untuk
menentukan jumlah subnetnya cukup mengikuti rumus berikut, 2(Y-X) = 2(25-23) =
4 subnet, dimana Y adalah netmask baru dalam hal ini /25 dan X adalah
netmasknya yaitu /23. Dalam hal ini harus memperhatikan syarat Y_X, pada kasus
lain mungkin akan saya temui Y<X maka hal ini disebut supernetting.n
Jumlah
host per subnetnya bias saya cari dari rumus 2(32-Y)-2 = 2(32-25)-2 = 27-2 =
126 host. Dimana Y adalah netmask baru yaitu /25 sedangkan pengurangan dengan
angka 2 adalah seperti yang telah disbutkan sebleumnya. Sehingga dengamn jumlah
host ini, kebutuhan segment A1 akan tercover meskipun masih ada sisa IP,
perhitungan IP ini menetukan jumlah kebutuhan host maximum. Sedanglan A2 dan A3
nanti akan menyesuaikan dengan kebutuhan masing – masing. Memang aka nada IP
yang tidak terpakai, tapi IP sisa ini bias digunakan sebagai cadangan atau
keperluan lain, missal WI-FI hotspot.
Sedangkan
untuk block subnet yang valid perhitungannya sama dengan sebelumnya, hanya saja
di sini saya mengubah nilai variable Z dengan nilai decimal netmask yang baru.
/25 berarti 255.255.255.128 berarti Z nya adalah 128, sehingga block subnet
validnya adalah 256-128 = 128.
Jadi
secara keseluruhan pada zona A, saya punya pembagian sebagai berikut :
A1 = 100 pc --> /25
subnetnya : 167.95.2.0/25
host yg valid : 167.95.2.1 - 167.95.2.126
Karena sesuai block size yang ditetapkan sebelumnya adalah 128,
tapi ingat
saya perlu alamat network dan broadcast address. Sehingga alamat
host yang
valid adalah di atas.
broadcast : 167.95.2.127
Untuk /25 berarti saya berada pada octet terakhir sebagai
subnetnya, jika
dilihat dalam biner 167.95.2.0 dan 255.255.255.128 adalah :
IP network : 10100111.01011110.00000010.00000000 => ( /25 )
Netmask : 11111111.11111111.11111111.10000000
Broadcast : 10100111.01011111.00000010.01111111
Sehingga terlihat bahwa mulai oktat
pertama sampai bit pertama dari oktat terakhir merupakan subnet, sedangkan
sisanya merupakan alamat host. Karena broadcast adalah semua bit milik host
berniala 1, maka didapatkanlah nilai 127 oktat terakhir.
A2 = 21 pc à /27
Subnetnya : 167.95.2.160/27
Di sini saya hanya membutuhkan sesayar 21 host, /27 menyediakan sesayar 32
alamat IP. Sedangkan angka 160 pada oktat terakhir merupakan alamat penunjuk
subnetwork, karena pada subnetwork
sebelumnya berakhir pada 167.95.4.127 yaitu alamat broadcast. Sehingga alamat
subnet ini sebenarnya merupakan lanjutan dari alamat sebelumnya, hanya saja
saya akakn memakai ukuran blocksize yang berbeda.
Host yang valid : 167.95.2.161 – 167.95.2.190
Karena alamat IP yang tersedia pada /27 dalah 32, tetapi jangan lupa, saya
butuh dua alamat untuk network dan broadcast. Sehingga yang bisa dipakai untuk
alamat host hanya ada 30.
Broadcast : 167.95..2.191
IP Network : 10100111.01011111.00000010.10100000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000 -> ( /27 )
Broadcast : 10100111.01011111.00000010.10111111
A3 = 30 pc à/27
Subnetnya : 167.95.2.128/27
Host yang valid : 167.95.2.129 – 167.95.2.158
Broadcast : 167.95.2.159
IP Network : 10100111.01011111.00000010.01111000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast : 10100111.01011111.00000010.10011111
Desain
Jaringan BcakBone Pada zone A
Zona
B
Pada
zona B, terbagi menjadi 4 segment dengan jumlah hostn terbanyak pada segment B1
( 123 host ). Sesuai pembagian IP subnet di awal saya bisa tentukan bahwauntuk zona B IP subnetnya 167.95.4.0/23.
Dengan menerapkan metode seperti pada zona, maka saya mulai dari yang jumlah
permintaan hostnya terbanyak yaitu :
B1
= 123 pc à /25
Subnetnya : 167.95.4.0/25
Jumlah host yang saya butuhkan 123 buah,
dengan /25 saya akan memiliki sesayar 128 alamat IP, termasuk network address
dan broadcast. Sehingga kebutuhan IPsaya akan tercukupi.
Host
yang valid : 167.95.4.1 – 167.95.4.126
Broadcast : 167.95.4.127
IP
Network : 10100111.01011111.00000100.00000000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.10000000
B2 = 50 pc à
/26
Saya
membutuhkan 50 alamat IP sebagai host, sehingga subnet yang pas adalah /26.
Karena /26 menyediakan sesayar 64 buah alamat IP, termasuk network address dan
broadcast
Subnetnya : 167.95.4.128/26
Host
yang valid : 167.95.4.129 – 167.95.4.190
Broadcast : 167.95.4.191
IP
network : 10100111.01011111.00000100.10000000
Netmask : 11111111.11111111.11111111.11000000
Broadcast : 10100111.01011111.00000100.10111111
B3 = 6 pc à
/29
Subnetnya : 167.95.4.224/29
Host
yang valid : 167.95.4.225 – 167.95.4.230
Broadcast : 167.95.4.231
IP
Network : 10100111.01011111.00000100.11100000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11111000
Broadcast : 10100111.01011111.00000100.11100111
B4 = 21 pc à
/27
Subnetnya : 167.95.4.192/27
Host
yang valid : 167.95.4.193 – 167.95.4.222
Broadcast : 167.95.4.223
IP
Network : 10100111.01011111.00000100.11000000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast : 10100111.01011111.00000100.11011111
Desain
Jaringan Backbone Pada Zone B
Zona
C
Seperti
pada zona sebelumnya, sesuai pembagian subnet IP di awal. Assay pilih saja IP
subnet untuk zona C adalah 167.95.6.0/23, dimana ada 6 segment dengan host
maximum pada C4 ( 26 host ).
C1
= 21 pc à /27
Subnetnya : 167.95.6.32/27
Hosy
yang valid : 167.95.6.33 – 167.95.6.62
Broadcast : 167.95.6.63
IP
Network : 10100111.01011111.00000110.00100000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast : 10100111.01011111.00000110.00111111
C2
= 13 pc à /28
Subnetnya : 167.95.6.128/28
Host
yang valid : 167.95.6.129 – 167.95.6.142
Broadcast : 167.95.6.143
IP
network : 10100111.01011111.00000110.10000000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11110000
Broadcast : 10100111.01011111.00000110.10001111
C3
= 10 pc à /28
Subnetnya : 167.95.6.144/28
Host
yang valid : 167.95.6.145 – 167.95.6.158
Broadcast : 167.95.6.159
IP
Network : 10100111.01011111.00000110.10010000
Broadcast : 11111111.11111111.11111111.11110000
Broadcast : 10100111.01011111.00000110.10011111
C4
= 26 pc à /27
Subnetnya : 167.95.6.0/27
Host
yang valid : 167.95.6.1 – 167.95.6.30
Broadcast : 167.95.6.31
IP
Network : 10100111.01011111.00000110.00000000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast : 10100111.01011111.00000110.00011111
C5
= 19 pc à /27
Subnetnya : 167.95.6.96/27
Host
yang valid : 167.95.6.97 – 167.95.6.126
Broadcast : 167.95.6.127
IP
Network : 10100111.01011111.00000110.01100000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast : 10100111.01011111.00000110.01111111
C6
= 21 pc à /27
Subnetnya : 167.95.6.64/27
Host
yang valid : 167.95.6.65 – 167.95.6.94
Broadcast : 167.95.6.95
IP
Network : 10100111.01011111.00000110.01000000
Netmask :
11111111.11111111.11111111.11100000
Penjelasan
subnetting pada zona C kurang lebih sama dengan dengan zona sebelumnya. Di sini
saya hanya bermain dengan block size dari tiap-tiap segment.
Desain
Jaringan BackBone Pada Zona C
3.3
Topologi Jaringan yang Digunakan
Tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan
komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan
komputer-komputer disebut topologi jaringan.
Jaringan pada kasus kali ini merupakan jaringan yang
cukup besar, maka harus benar-benar diperhatikan dalam memilih topologi
jaringan yang akan digunakan.
Berdasarkan kasus ini, topologi jaringan yang akan
digunakan untuk penyelesaian kasus tersebut adalah topologi star dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut.
Ø Mudah instalasinya.
Ø Tidak akan mempengaruhi kinerja jaringan walaupun ada komputer
atau peripheral yang mati atau tidak digunakan.
Ø Jika salah satu host mengalami gangguan, tidak akan mengganggu
host yang lainnya.
Ø Mudah untuk mendiagnosa permasalahan jaringan.
Ø Semua host terhubung langsung ke pusat server (kontrol terpusat).
Ø Pemasangan dan penambahan kabel menjadi mudah dan paling fleksibel
jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
3.4 Gambar topologi jaringan
BAB IV
KESIMPULAN
Sebuah IP address adalah identitas komputer di dalam
jaringan, untuk membedakan komputer satu dengan lainnya. Dengan IP Address ini
maka komputer dapat terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya.Komponen lain dari skema pengalamatan IP
adalah subnet mask atau net mask.
Subnetting adalah sebuah
metode untuk melahirkan ruang-ruang alamat baru atau lebih tepat disebut
subruang alamat dari sebuah alamat IP yang tersedia.Hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk memaksimalkan penggunaan alamat jaringan yang tersedia.Subnet mask
berperan membantu router membedakan antara bagian jaringan dan bagian host dari
sebuah IP.Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan
hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Dengan demikian, maka kinerja jaringan akan
jauh lebih efektif dan efisien.
Terdapat beberapa metode
dalam melakukan subnetting.Tetapi dalam kasus ini, metode yang digunakan adalah
metode VLSM (Variable Length Subnet Mask) karena metode ini lebih
sederhana dibandingkan dengan metode lainnya.Dan pada dasarnya semua itu
tergantung pada pemahaman dan kreatifitas masing-masing orang.
Topologi jaringan yang digunakan dalam menyelesaikan
kasus ini adalah topologi star, yang dianggap paling cocok dan efisien.Gambar
topologi dapat dilihat pada lampiran-lampiran.
No comments:
Post a Comment