Sunday, January 20, 2013

jaringan komputer subnetting



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
      Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang berbeda.
      Dengan adanya jaringan komputer, hal ini bisa teratasi. Bukan hanya jarak akan tetapi perbedaan waktupun dapat selalu diakses. Misalkan ketika kita menginginkan informasi yang telah lalu. Internet dan World Wide Web (WWW) sangat populer di seluruh dunia. Banyak masyarakat yang membutuhkan aplikasi yang berbasis Internet, seperti E-Mail dan akses Web melalui internet. Sehingga makin banyak aplikasi bisnis yang berkembang berjalan di atas internet.


1.2.      Perumusan Masalah
            Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan :

  1. Definisi Jaringan Komputer
  2. Jenis Jaringan Komputer
  3. Topologi Jaringan Komputer
  4. Manfaat Jaringan Komputer
  5. Pemecahan studi kasus subnetting
1.3.      Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi berikut :
  1. Untuk melengkapi tugas akhir semester.
  2. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah.
  3. Untuk memberikan keterampilan baru di bidang IT

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Definisi Jaringan komputer
            Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.      Jenis Jaringan Komputer
            Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.
            Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.
            Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya.Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
            Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.

1.   Local Area Network (LAN)
            Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
            LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Gambar II.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a) Bus. (b) Ring

            Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel liner), pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkan apapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin atau lebih ingin mengirimkan secara bersamaan, maka mekanisme pengatur diperlukan. Mekanisme pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.
            Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
            Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis alokasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
            Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.

Keuntungan Jaringan LAN :
1.         Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
2.         Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
3.         File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
4.         File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
5.         Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
6.         Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
7.         Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
8.         Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

2.   Metropolitan Area Network (MAN)
            Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
            Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan.Standar tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standar IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.1 Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas.Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
 

Gambar II.2 Arsitektur MAN DQDB

3.   Wide Area Network (WAN)
            Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua.WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.
            Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur.Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
            Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih.Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut.Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.
GambarII.3 Hubungan antara host-host dengan subnet

            Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini.Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.2 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.
            Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-router dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host host tujuan.Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.
            Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Gambar II.4 Bebarapa topologi subnet untuk poin-to-point .
(a)Bintang (b)Cincin (c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin berinteraksi (f)Sembarang.

            Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point, store-and-forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward.
            Di dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah pemilihan jenis topologi interkoneksi router.Gambar 1.3 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi. LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN umumnya bertopologi tak menentu.
Keuntungan Jaringan WAN.
a.      Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
b.     Access antar computer berlangsung cepat dan mudah .
c.      Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
d.     Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
e.      Dapat Memback up Data pada computer lain tanpa harus membongkar hardisk.


4.   Internet
            Merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan Komputer di dunia. Sehingga terbentuk jaringan dengan sekala yang lebih luas dan gelobal jaringan internet biasanya menggunakan protocol TCP/IP dalam mengirimkan paket data internet berasal dari (interconnected network) yang berarti hubungan dari beragam jaringan computer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi gelobal.

5.   Jaringan Tanpa Kabel
            Komputer mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant (PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.
            Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.
Tabel 1.2 Kombinasi jaringan tanpa kabel dan komputasi mobile
Wireless
Mobile
Aplikasi
Tidak
Tidak
Worksation tetap di kantor
Tidak
Ya
Komputer portable terhubung ke len telepon
Ya
Tidak
LAN dengan komunikasi wireless
Ya
Ya
Kantor portable, PDA untuk persediaan


            Walaupun jaringan tanpa kabel dan sistem komputasi yang dapat berpindah-pindah sering kali berkaitan erat, sebenarnya tidaklah sama, seperti yang tampak pada tabel 1.2. Komputer portabel kadang-kadang menggunakan kabel juga, yaitu disaat seseorang yang sedang dalam perjalanan menyambungkan komputer portable-nya ke jack telepon di sebuah hotel, maka kita mempunyai mobilitas yang bukan jaringan tanpa kabel. Sebaliknya, ada juga komputer-komputer yang menggunakan jaringan tanpa kabel tetapi bukan portabel, hal ini dapat terjadi disaat komputer-komputer tersebut terhubung pada LAN yang menggunakan fasilitas komunikasi wireless (radio).
            Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan.Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lain.





2.3.     Topologi Jaringan Komputer
           Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi BUS
Keuntungan :
1.     Hemat kabel
2.     Layout kabel sederhana
3.     Mudah dikembangkan
Kerugian :
1.     Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
2.     Kepadatan lalu lintas
3.     Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
4.     Diperlukan repeater untuk jarak jauh


Topologi TokenRING
            Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan
Keuntungan :
Hemat Kabel
Kerugian :
1.     Peka kesalahan
2.     Pengembangan jaringan lebih kaku

Topologi STAR
            Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Keuntungan :
1.     Paling fleksibel
2.     Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
3.     Kontrol terpusat
4.     Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
5.     Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
1.     Boros kabel
2.     Perlu penanganan khusus
3.     Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Extended STAR
            Mengembangkan topologi STAR yang dikembangkan. Berupa link-link individual yang dihubungkan pada hub-hub/switch secara terkonsentrasi.

Hierarcial
            Dibuat similar dengan Extended Star, tetapi sistem di-link ke sebuah computer yang mengontrol traffic dalam topologi

Mesh
            Digunakan pada kondisi di mana tidak ada hubungan komunikasi terputus secara absolute antarnode komputer. Sebagai contoh adalah sistem-sistem control dari sebuah nuclear power plant. Topologi ini merefleksikan juga bagaimanadesain dari internet, yang memiliki multipath ke berbagai lokasi.
Peer-to-peer Network
            Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.


BAB III
STUDI KASUS

3.1 Contoh Kasus
Untuk kali ini kami akan merancang jaringan anatara 3 gedungyang mana denah gedung tersebut sperti gambar di bawah ini.



Diketahui :Anda adalah seorang administrator pada suatu jaringan.Anda mendapat alokasi IP 167.95.0.0/23. Anda diminta untuk membaginya ke beberapa kantor di tempat anda bekerja, dengan spesifikasi sebagai berikut :
1.      Gedung A, terdapat 151 host. Terdiri dari kantor A1 ( 100 host ), A2 ( 21 host ), A3 ( 30 host ).
2.      Gedung B, terdapat 180 host. Terdiri dari kantor B1 ( 123 host ), B2 ( 50 host ), B3 ( 6 host ), dan B4 sisanya.
3.      Gedung C, terdapat 110 host. Terdiri dari kantor C1 ( 21 host ), C2 ( 13 host ), C3 ( 10 host ), C4 ( 26 host ), C5 ( 19 host ), C6 sisanya.
4.      Setiap gedung memiliki akses hotspot yang menggunakan satu network saja, dan diusahakan pembagian IPnya secara adil.
Ditanya  :Rancangan topologi jaringan di atas dengan selengkap-lengkapnya.

3.2 Solusi
Pertama, saya membagi zonanya masing-masing beserta jumlah computer disetiap zona. Saya membaginya dalam 3 zona, yaitu A (151 PC ), B ( 180 PC ), C ( 110 PC ). Baik, sekarang mulai kejenjang berikutnya yaitu tentang subnetting menggunakan VLSM. Sesuai dengan spesifikasi IP yang diketahui 167.95.0.0 dan /23 yang artinya banyak bit dengan nilai sama dengan 1 yang akan digunakan sebagai petunjuk alamat network, maka jika ditabelkan sebagai berikut :

IP
Netmask
Decimal
167.95.0.0
255.255.254.0
Binary
10100111.01011111.00000000. 0000000
11111111.11111111.11111110.00000000

Saya tahu bahwa berdasarkan kelasnya IP di atas termasuk dalam kelas B, sedangkan deafault netmask untuk kelas B adalah 255.255.0.0. Sehingga angka 254 pada 3 oktat terakhir dari netmask di atas merupakan hasil subnetting, artinya oktat tersebut nantinya akan digunakan sebagai petunjuk alamat network. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat sedikit perhitungan sebagai berikut.

Jumlah subnet =2X = 27 = 128 subnet, dimana X adalah jumlah bit dengan nilai sama dengan 1 pada 3 oktat terakhir ( 255.255.254.0 ).
Jumlah host per subnet = 2Y-2 = 29-2 = 150 host/subnet, diaman Y adalah jumlah bit dengan nilai 0 pada netmask. Sedangkan mengapa alasan mengapa dikurang dengan 2,  karena biasanya pada alamat IP paling awal digunakan sebagai penunjuk network dan yang paling akhir digunakan sebagai broadcast. Jadi dalam hal ini yang valid digunakan sebagai alamat PC hanya 510 buah.
Block subnet = 256-Z = 256-254 = 2, block subnet maksudnya adalah range anatar satu subnet dengan subnet lainnya, jadi subnet valid adalah (0,2,4,6,8,…). 254 karena seperti yang telah saya hitung di atas bahwa jumlah subnet yang berlaku hanya 128.Variable Z menunjukan nilai decimal dari 3 oktat terakhir pada netmask.

Zona A hanya membutuhkan 151 host, selain itu saya juga harus memperhatikan jumlah maksimum host pada segment-segment pada zona A. dalam kasus ini A1 membutuhkan host paling banyak yaitu 100 host, kemudian diikuti A3 30 host, A2 21 host. Di sin saya membutuhkan paling tidak minimal 3 subnet lagi, dan setiap subnetnya membutuhkan paling tidak minimal 100 host. Untuk itu saya perlu melakukan subnetting lagi dari /23 menjadi /25.  Sebenarnya untuk menentukan perubahan subnetnya itu tergantung dengan kebutuhan saya, kenapa saya memilih /25, karena angka tersebut akan menghasilkan jumlah subnet dan host per subnetnya yang mendekati kebutuhan pada zona A.
Keterangan :
Untuk menentukan jumlah subnetnya cukup mengikuti rumus berikut, 2(Y-X) = 2(25-23) = 4 subnet, dimana Y adalah netmask baru dalam hal ini /25 dan X adalah netmasknya yaitu /23. Dalam hal ini harus memperhatikan syarat Y_X, pada kasus lain mungkin akan saya temui Y<X maka hal ini disebut supernetting.n
Jumlah host per subnetnya bias saya cari dari rumus 2(32-Y)-2 = 2(32-25)-2 = 27-2 = 126 host. Dimana Y adalah netmask baru yaitu /25 sedangkan pengurangan dengan angka 2 adalah seperti yang telah disbutkan sebleumnya. Sehingga dengamn jumlah host ini, kebutuhan segment A1 akan tercover meskipun masih ada sisa IP, perhitungan IP ini menetukan jumlah kebutuhan host maximum. Sedanglan A2 dan A3 nanti akan menyesuaikan dengan kebutuhan masing – masing. Memang aka nada IP yang tidak terpakai, tapi IP sisa ini bias digunakan sebagai cadangan atau keperluan lain, missal WI-FI hotspot.
Sedangkan untuk block subnet yang valid perhitungannya sama dengan sebelumnya, hanya saja di sini saya mengubah nilai variable Z dengan nilai decimal netmask yang baru. /25 berarti 255.255.255.128 berarti Z nya adalah 128, sehingga block subnet validnya adalah 256-128 = 128.
Jadi secara keseluruhan pada zona A, saya punya pembagian sebagai berikut :
A1 = 100 pc --> /25

subnetnya       : 167.95.2.0/25

host yg valid : 167.95.2.1 - 167.95.2.126
Karena sesuai block size yang ditetapkan sebelumnya adalah 128, 
tapi ingat
saya perlu alamat network dan broadcast address. Sehingga alamat 
host yang
valid adalah di atas.
broadcast        : 167.95.2.127
Untuk /25 berarti saya berada pada octet terakhir sebagai
subnetnya, jika
dilihat dalam biner 167.95.2.0 dan 255.255.255.128 adalah :

IP network     : 10100111.01011110.00000010.00000000 => ( /25 )
Netmask        : 11111111.11111111.11111111.10000000
Broadcast      : 10100111.01011111.00000010.01111111

Sehingga terlihat bahwa mulai oktat pertama sampai bit pertama dari oktat terakhir merupakan subnet, sedangkan sisanya merupakan alamat host. Karena broadcast adalah semua bit milik host berniala 1, maka didapatkanlah nilai 127 oktat terakhir.


A2 = 21 pc à /27
Subnetnya : 167.95.2.160/27

Di sini saya hanya membutuhkan sesayar 21 host, /27 menyediakan sesayar 32 alamat IP. Sedangkan angka 160 pada oktat terakhir merupakan alamat penunjuk subnetwork, karena pada  subnetwork sebelumnya berakhir pada 167.95.4.127 yaitu alamat broadcast. Sehingga alamat subnet ini sebenarnya merupakan lanjutan dari alamat sebelumnya, hanya saja saya akakn memakai ukuran blocksize yang berbeda.
Host yang valid : 167.95.2.161 – 167.95.2.190
Karena alamat IP yang tersedia pada /27 dalah 32, tetapi jangan lupa, saya butuh dua alamat untuk network dan broadcast. Sehingga yang bisa dipakai untuk alamat host hanya ada 30.
Broadcast      : 167.95..2.191
IP Network   : 10100111.01011111.00000010.10100000
Netmask        : 11111111.11111111.11111111.11100000 -> ( /27 )
Broadcast      : 10100111.01011111.00000010.10111111


A3 = 30 pc à/27
Subnetnya     : 167.95.2.128/27
Host yang valid : 167.95.2.129 – 167.95.2.158
Broadcast      : 167.95.2.159
IP Network   : 10100111.01011111.00000010.01111000
Netmask        : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast      : 10100111.01011111.00000010.10011111



Desain Jaringan BcakBone Pada zone A

Zona B
           Pada zona B, terbagi menjadi 4 segment dengan jumlah hostn terbanyak pada segment B1 ( 123 host ). Sesuai pembagian IP subnet di awal saya bisa tentukan  bahwauntuk zona B IP subnetnya 167.95.4.0/23. Dengan menerapkan metode seperti pada zona, maka saya mulai dari yang jumlah permintaan hostnya terbanyak yaitu :
B1 = 123 pc à /25
Subnetnya    : 167.95.4.0/25
Jumlah host yang saya butuhkan 123 buah, dengan /25 saya akan memiliki sesayar 128 alamat IP, termasuk network address dan broadcast. Sehingga kebutuhan IPsaya akan tercukupi.
Host yang valid    : 167.95.4.1 – 167.95.4.126
Broadcast             : 167.95.4.127
IP Network           : 10100111.01011111.00000100.00000000
Netmask               : 11111111.11111111.11111111.10000000

B2 = 50 pc à /26
Saya membutuhkan 50 alamat IP sebagai host, sehingga subnet yang pas adalah /26. Karena /26 menyediakan sesayar 64 buah alamat IP, termasuk network address dan broadcast
Subnetnya            : 167.95.4.128/26
Host yang valid    : 167.95.4.129 – 167.95.4.190
Broadcast             : 167.95.4.191
IP network            : 10100111.01011111.00000100.10000000
Netmask               : 11111111.11111111.11111111.11000000
Broadcast             : 10100111.01011111.00000100.10111111

B3 = 6 pc à /29
Subnetnya            : 167.95.4.224/29
Host yang valid    : 167.95.4.225 – 167.95.4.230
Broadcast             : 167.95.4.231
IP Network           : 10100111.01011111.00000100.11100000
Netmask               : 11111111.11111111.11111111.11111000
Broadcast             : 10100111.01011111.00000100.11100111



B4 = 21 pc à /27
Subnetnya            : 167.95.4.192/27
Host yang valid    : 167.95.4.193 – 167.95.4.222
Broadcast             : 167.95.4.223
IP Network          : 10100111.01011111.00000100.11000000
Netmask              : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast            : 10100111.01011111.00000100.11011111
Desain Jaringan Backbone Pada Zone B




Zona C
Seperti pada zona sebelumnya, sesuai pembagian subnet IP di awal. Assay pilih saja IP subnet untuk zona C adalah 167.95.6.0/23, dimana ada 6 segment dengan host maximum pada C4 ( 26 host ).

C1 = 21 pc à /27
Subnetnya          : 167.95.6.32/27
Hosy yang valid : 167.95.6.33 – 167.95.6.62
Broadcast           : 167.95.6.63
IP Network        : 10100111.01011111.00000110.00100000
Netmask             : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.00111111

C2 = 13 pc à /28
Subnetnya          : 167.95.6.128/28
Host yang valid  : 167.95.6.129 – 167.95.6.142
Broadcast           : 167.95.6.143
IP network         : 10100111.01011111.00000110.10000000
Netmask             : 11111111.11111111.11111111.11110000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.10001111

C3 = 10 pc à /28
Subnetnya          : 167.95.6.144/28
Host yang valid  : 167.95.6.145 – 167.95.6.158
Broadcast           : 167.95.6.159
IP Network        : 10100111.01011111.00000110.10010000
Broadcast           : 11111111.11111111.11111111.11110000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.10011111

C4 = 26 pc à /27
Subnetnya          : 167.95.6.0/27
Host yang valid  : 167.95.6.1 – 167.95.6.30
Broadcast           : 167.95.6.31
IP Network        : 10100111.01011111.00000110.00000000
Netmask             : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.00011111

C5 = 19 pc à /27
Subnetnya          : 167.95.6.96/27
Host yang valid  : 167.95.6.97 – 167.95.6.126
Broadcast           : 167.95.6.127
IP Network        : 10100111.01011111.00000110.01100000
Netmask             : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.01111111

C6 = 21 pc à /27
Subnetnya          : 167.95.6.64/27
Host yang valid  : 167.95.6.65 – 167.95.6.94
Broadcast           : 167.95.6.95
IP Network        : 10100111.01011111.00000110.01000000
Netmask             : 11111111.11111111.11111111.11100000
Broadcast           : 10100111.01011111.00000110.01011111
Penjelasan subnetting pada zona C kurang lebih sama dengan dengan zona sebelumnya. Di sini saya hanya bermain dengan block size dari tiap-tiap segment.











Desain Jaringan BackBone Pada Zona C
3.3  Topologi Jaringan yang Digunakan

Tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan komputer-komputer disebut topologi jaringan.
Jaringan pada kasus kali ini merupakan jaringan yang cukup besar, maka harus benar-benar diperhatikan dalam memilih topologi jaringan yang akan digunakan.
Berdasarkan kasus ini, topologi jaringan yang akan digunakan untuk penyelesaian kasus tersebut adalah topologi star dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut.
Ø  Mudah instalasinya.
Ø  Tidak akan mempengaruhi kinerja jaringan walaupun ada komputer atau peripheral yang mati atau tidak digunakan.
Ø  Jika salah satu host mengalami gangguan, tidak akan mengganggu host yang lainnya.
Ø  Mudah untuk mendiagnosa permasalahan jaringan.
Ø  Semua host terhubung langsung ke pusat server (kontrol terpusat).
Ø  Pemasangan dan penambahan kabel menjadi mudah dan paling fleksibel jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.

3.4  Gambar topologi jaringan



BAB IV
KESIMPULAN

Sebuah IP address adalah identitas komputer di dalam jaringan, untuk membedakan komputer satu dengan lainnya. Dengan IP Address ini maka komputer dapat terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lainnya.Komponen lain dari skema pengalamatan IP adalah subnet mask atau net mask.
Subnetting adalah sebuah metode untuk melahirkan ruang-ruang alamat baru atau lebih tepat disebut subruang alamat dari sebuah alamat IP yang tersedia.Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan alamat jaringan yang tersedia.Subnet mask berperan membantu router membedakan antara bagian jaringan dan bagian host dari sebuah IP.Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Dengan demikian, maka kinerja jaringan akan jauh lebih efektif dan efisien.
Terdapat beberapa metode dalam melakukan subnetting.Tetapi dalam kasus ini, metode yang digunakan adalah metode VLSM (Variable Length Subnet Mask) karena metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode lainnya.Dan pada dasarnya semua itu tergantung pada pemahaman dan kreatifitas masing-masing orang.
Topologi jaringan yang digunakan dalam menyelesaikan kasus ini adalah topologi star, yang dianggap paling cocok dan efisien.Gambar topologi dapat dilihat pada lampiran-lampiran.




No comments: